Peptidaobat-obatan digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan. Beberapa bahkan mungkin membantu orang yang kelebihan berat badan dan obesitas menurunkan berat badan dan mengelola kondisi terkait obesitas.
Peptida adalah rantai kecil asam amino yang membentuk protein dalam tubuh. Peptida terapeutik dibuat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, HIV, dan sindrom iritasi usus besar. Peptida juga merupakan alat baru yang diresepkan dokter untuk membantu orang menurunkan berat badan.
Inilah yang perlu Anda ketahui tentang peptida untuk menurunkan berat badan, mana yang paling efektif, dan efek samping apa yang mungkin Anda alami saat menggunakannya.
Bisakah peptida membantu menurunkan berat badan?
Ya. Meskipun tujuan awal obat peptida tidak berkisar pada penurunan berat badan, para peneliti memperhatikan bahwa orang-orang memang menurunkan berat badan saat menggunakannya.
Secara khusus, peptida mirip glukagon-1 (GLP-1) dan agonis reseptornya dapat membantu orang menurunkan berat badan. Obat ini merangsang pelepasan insulin, yang meningkatkan gula darah, sehingga sering digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2.
Selain itu, makanan ini juga dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang. Ketika orang tidak lapar dan merasa kenyang, mereka mungkin tidak makan banyak. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Apakah ada efek samping dari penggunaan peptida untuk menurunkan berat badan?
Secara keseluruhan, peptida tidak menimbulkan efek samping yang serius. Efek samping paling umum dari agonis reseptor GLP-1 adalah masalah pencernaan (mual, sembelit, dan diare). Efek ini dapat berkisar dari ringan hingga sedang dan terutama muncul ketika dosis ditingkatkan.